Oleh: TGH. DR. Miftah el-Banjary, MA
(Pensyarah/Pengajar dan Pemegang Sanad Dalail Khairat ke-14)
“Dinamakan Dalail Khairat sebab ia bermakna petunjuk-petunjuk kebaikan bagi manusia. Bukan hanya satu kebaikan, melainkan ada banyak berlimpah kebaikan.
Manakala seseorang bershalawat (Dalail Khairat), maka cahaya kebaikan itu akan memancar dari hatinya dan akan menerangi pandangan bathinnya, hingga dia akan ditunjukkan jalan-jalan menuju kebaikan.”
[Dr. Mohammed Wesam; Dosen al-Azhar as-Syarif ]
“Keutamaan kitab Dalail Khairat menghimpun semua keutamaan shalawat dari awalnya hingga akhirnya.”
[Syekh Makhlaf Ali al-Qadiry]
“Satu redaksi shalawat di dalam Dalail Khairat mengimbangi 20 ribu hingga 50 ribu kali kelipatan shalawat lainnya.”
[Mufti Mesir Allamah Prof. Dr. Syekh Ali Jum’ah]
“Saya tidak menemukan di Masjid Nabawi, terkecuali terdapat Mushaf Dalail Khairat yang selalu terletak disamping al-Qur’an.”
[Imam al-Qasthalani]
“Dulu pada masanya, tak ada mushaf terbanyak yang tersebar di muka bumi ini setelah al-Qur’an, melainkan mushaf Dalail Khairat.”
[As-Syaikh Allamah Prof. Dr. Syekh Yusri Rusydi Jabr al-Hasani]
“Salinan Dalail Khairat merupakan salinan terbanyak yang tersebar di dunia Islam setelah al-Qur’an al-Kariem. Terdapat 2 juta manuskrip Dalail Khairat yang paling banyak disalin dan disyarahkan oleh para ulama dari generasi ke generasi sepanjang masa. Hal tersebut menunjukkan betapa besarnya perhatian para ulama terhadap Mushaf Dalail Khairat.”
[Mufti Mesir Allamah Prof. Dr. Syekh Ali Jum’ah]
“Tidak ada satu negeri Islam pun, melainkan di sana terdapat Dalail Khairat. Sebagian pertanda keberkahan suatu majelis, jika majelis itu dibuka dan ditutup dengan pembacaan Dalail Khairat.”
[Maulana as-Syaikh Dr. Jamal Farouq]
“Jika kamu istiqamah mengamalkan Dalail Khairat, maka tangan putih baginda Rasulullah Saw akan meraihmu!”
[Al-arif-billah Syekh Nazim Haqqani; Muqaddam Thariqah an-Naqsabandiyyah]
Karomah pengarang Dalail Khairat; al-Imam Abi Abdillah Muhammad Ibn Sulaiman al-Jazuly sebagaimana karomahnya Hamzah Ibn Abi Thalib; dimana jasad beliau tetap utuh setelah diwafatkan lebih dari 77 tahun lamanya.”
[Fadhilat as-Syekh Usamah bin Sa’id al-Mansy]
“Dalail Khairat itu seumpama kitab yang terbuat dari cahaya. Tulisannya dari cahaya. Shalawatnya pun bersumber dari Nur.”
-Abah Guru Sekumpul;
[Al-arif-billah Quthubuz Zaman Syekh H. Zaini bin Abdul Ghani]
“Dalail Khairat merupakan amaliah awliya dan tradisi salafus shalihin. Saya pun senang mengamalkannya.”
[Al-arif-billah Sayyidil Walid al-Habib Ali bin Abdurrahman bin Ahmad Asseqaf, Tebet Jakarta Selatan]
“Mengapa orang yang mengamalkan Dalail Khairat selalu bahagia dunia dan akhirat? Sebab, di dalam Dalail Khairat tidak ada yang lain, selain hanya doa dan puji-pujian shalawat pada Rasulullah Saw.”
[Habib Muhammad bin Alwi al-Haddad]
“Dalail Khairat menempati posisi puncak tertinggi dan penting. Dalail Khairat kitab yang perlu dan harus ada di setiap rumah keluarga muslim.”
[Dr. Ghaits Malkawi]
“Shalawat menempati peranan seorang “Murabbi Mursyid”. Jika engkau tidak menemukan seorang Murabbi Mursyid yang menunjukkanmu jalan menuju Allah, maka perbanyaklah membaca shalawat.”
[Kitab Taqrib al-Ushuul li Tashiilil Wushuul]
“Dalail Khairat adalah amaliah yang membuat hati selalu senang dan bahagia setelah membacanya, sebab Nur cahaya Rasulullah itu bila telah ada di dalam hati seseorang, maka tak ada kebahagiaan yang mampu menggantikannya.”
[Tg. DR. Miftahur Rahman el-Banjary, MA]
0 Comments